Senin, 05 November 2012

ASKEP INTRA


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T Tuhan seluruh alam atas berkat rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan sebuah makalah kelompok. Makalah ini disusun berdasarkan pengetahuan yang kami dapat dari beberapa sumber. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pembimbing kami yaitu Ibu dosen pengajar, karena telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik, masukan maupun saran dari para pembimbing maupun pembaca demi kesempurnaan makalah kami ini agar lebih bermanfaat.

Mataram,         Maret 2012

DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................................ i          
Daftar isi.................................................................................................................. ii          
Bab 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang........................................................................................
Bab 2. Pembahasan
2.1. Asuhan Keperawatan Pada Kasus Apendisitis.......................................
Bab 3. Pemutup
3.1. Kesimpulan.............................................................................................
Daftar pustaka




BAB  I
PENDAHULUAN
1.1.    Latar Belakang
Appendiks (Umbai cacing) mulai dari caecum ( Usus Buntu) dan lumen appendiks ini bermuara ke dalam caecum dinding appendiks mengandung banyak folikel getah bening biasanya appendiks terletak pada iliaca kanan di belakang caecum ( Henderson ; 1992).
Apendisitis merupakan peradangan pada apendik periformis. Apendik periformis merupakan saluran kecil dengan diameter kurang lebih sebesar pensil dengan panjang 2-6 inci. Lokasi apendik pada daerah illiaka kanan, di bawah katup iliocaecal, tepatnya pada dinding abdomen di bawah titik Mc Burney.
Appendiks dapat mengalami keradangan pembentukan mukokel, tempat parasit, tumor benigna atau maligna dapat mengalami trauma, pembentukan pistula interna atau eksterna, kelainan kongenital korpus ileum dan kelaina yang lain.  Khusus untuk appendiks terdapat cara prevensi yang hanya mengurangi morbilitas dan mortalitas sebelum menjadi perforasi atau gangren  (FKUA ; 1989 )
Tindakan pengobatan terhadap appendiks dapat dilakukan dengan cara operasi (pembedahan ).  Pada operasi appendiks dikeluarkan dengan cara appendiktomy yang merupakan suatu tindakan pembedahan  membuang appendiks ( Puruhito ; 1993).
Adapun permasalahan yang mungkin timbul setelah dilakukan tindakan pembedahan antara lain : nyeri, keterbatasan aktivitas, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, kecemasan potensial terjadinya infeksi (Ingnatavicus; 1991).
Dengan demikian peranan perawat dalam mengatasi dan menanggulangi hal tersebut sangatlah penting dan dibutuhkan terutama perawatan yang mencakup empat aspek diantaranya : promotif yaitu memberikan penyuluhan tentang menjaga kesehatan dirinya dan menjaga kebersihan diri serta lingkungannya.
Upaya kuratif yaitu memberikan perawatan luka operasi secara aseptik untuk mencegah terjadinya infeksi dan mengadakan kaloborasi dengan profesi lain secara mandiri.  Upaya rehabilitatif yaitu memberikan pengetahuan atau penyuluhan kepada penderita dan keluarganya mengenai pentingnya mengkonsumsi makanan yang bernilai gizi tinggi kalori dan tinggi protein guna mempercepat proses penyembuhan penyakitnya serta perawatan dirumah setelah penderita pulang


BAB II
PEMBAHASAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN SISTEM DIGESTI
PADA KASUS APENDISITIS DI RUANG MAWAR RSU MATARAM

Tanggal Pengkajian           : Kamis, 23 Maret 2012
Tanggal Masuk RS            : Rabu, 21 Maret 2012
Jam Masuk RS                  : 13.00
NO RM                             : 16092

1.      Pengkajian
A. Identitas
a.        Identitas Pasien
  Nama                    : Ny. M                         
  Umur                    : 31 tahun
  Jenis Kelamin       : Perempuan
  Suku/bangsa         : Sasak/Indonesia
  Agama                  : Islam
  Pekerjaan             : Tidak bekerja (Ibu Rumah tangga)
  Pendidikan           : SMA (tamat)
b.       Identitas Penanggung Jawab
Nama                    : Tn. As
Umur                    : 38 tahun
Pendidikan           : SMU ( tamat )
Pekerjaan              : Kuli Batu
Alamat                 : Jl. Banyu urip I / 24 A Mataram
B.   Riwayat penyakit
a.    keluhan utama : -
b.   Riwayat penyakit sekarang :
Klien datang ke rumah sakit dengan keluhan terasa nyeri di perut kanan bawah, di sertai mual, muntah.
c.    Riwayat penyakit dahulu :
Klien sebelumnya pernah mengalami sakit maag, dan klien baru pertama kali di rawat di rumah sakit.
d.   Riwayat penyakiit keluarga
Klien mengatakan di dalam keluarga pasien juga tidak ada riwayat penyakit maag, hanya pasien sendiri yang mamiliki penyakit tersebut.
C.    Pemerisaan Fisik
1.      Keadaan umum           : lemah
2.      Tanda-tanda vital        :
TD : 110/70 mmHg                 RR : 20 x/menit
N   : 88 x/menit                       S    : 36,70C
3.      GCS                            : E4 V5 M6
4.      Kepala                         : Rambut ikal, hitam, tidak rontok dan tidak berketombe
5.      Wajah                          : /sclera/ konjungtiva= simetris/ normal/ normal/
Mata                            : konjungtiva tidak oramis + sclera tidak icterik
Hidung                        : Bersih (tidak ada lendir)
Mulut                          : Bersih, glukosa bibir lembab
Leher                           : Tidak ada benjolan dan tidak ada pembesaran jup
6.      Abdomen                    : Inspeksi         : Normal
                                      Palpasi           : Nyeri tekan
Palpasi (kulit : turgor kulit baik), Auskultasi (irama jantung teratur), Perkusi (reflek patela (+))
D.  Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
·       Glukosa sewaktu         : 108 mg/dl <160
·       Kreatinin                     : 1,3 mg/dl 0,6-1,3
·       Leukosit                      : 10.000 - 18.000 / mm3
·       Netrofil meningkat 75 %
·      WBC yang meningkat  sampai 20.000 mungkin indikasi terjadinya perforasi (jumlah sel darah merah)

2.      Diagnosa
a.       Resiko terjadinya cedera atau resiko lainnya sebagai dampak dari tindakan pembedahan

3.   Intervensi Keperawatan
Hari / Tanggal
No
Dx
Intervensi Keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
Senin, 26 Maret 2012
1
Dengan dilakukannya tindakan intraoperatif, diharapkan pelaksaanaannya memenuhi kriteria hasil :
-         Klien tidak mengeluh nyeri / nyeri terkontrol
-         TTV dalam batas normal,
TD : 120/70 mmHg, N : 80 x/menit, S : 36,5
-          Warna kulit normal
1. Observasi TTV



2. Gunakan semua alat atau instrument untuk tindakan pembedahan seperti pemakaian baju bedah, tutup kepala, masker, penutup sepatu, celemek, dan sarung tangan, serta pencucian tangan

3. Persiapan Ruang Pembedahan

4. Lakukan persiapan anastesi sebelum tindakan pembedahan


1. Menunjukkan keadaan pasien secara utuh

2. Keadaan yang steril dapat meminimalisir terjadinya infeksi.

4.    Implementasi Keperawatan
Hari / Tanggal / Jam
No Dx
Implementasi
Respon Hasil
Paraf
Senin, 26 Maret 2012
16.00
1
1. Observasi Tanda-Tanda Vital



2. Penggunaan semua alat instrument untuk tindakan pembedahan secara steril

3. Mengatur posisi klien


4. Membersihkan dan Mempersiapkan kulit

5. Menutup daerah steril klien



6. Memberikan anastesi kepada klien
1. TTV : TD : 120/70
                       mmHg
         N : 80 x/menit
         S : 36,5 C

2.



3. Klien dengan posisi trendelenburg

4.


5. Menutup daerah steril dengan menggunakan doek steril.

6. Pemberian anastesi umum kepada klien




5.     Evaluasi Keperawatan

Hari / Tanggal / Jam
No Dx
Catatan Perkembangan
Paraf
Senin, 26 Maret 2012
18.30
1
S: -
O: Mampu mempertahankan status kesehatan
-          S : 36.5o C
-          TD : 120/70 mmHg
-          N : 80x/menit
A: Masalah apendiks teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
-          Kaji  keadaan umum  dan tanda-tanda vital





BAB III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Dengan demikian peranan perawat dalam mengatasi dan menanggulangi hal tersebut sangatlah penting dan dibutuhkan terutama perawatan yang mencakup empat aspek diantaranya : promotif yaitu memberikan penyuluhan tentang menjaga kesehatan dirinya dan menjaga kebersihan diri serta lingkungannya.



DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul, 2009. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta. Salemba Medika
Rothrock, J.C. (2000), Perencanaan Asuhan Keperawatan Perioperatif, EGC,    Jakarta.
Sjamsuhidajat, R. & Jong, W.D. (1997), Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed. Revisi, EGC, Jakarta.


1 komentar:

  1. The Most Iconic Video Slots On The Planet - Jancasino
    The most iconic wooricasinos.info video jancasino slot is the 7,800-calibre slot machine called Sweet Bonanza. This slot machine was developed in 2011, 1xbet app developed in sol.edu.kg the same หารายได้เสริม studio by

    BalasHapus